Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat atas pentingnya memiliki berat badan ideal, semakin menjamur pula berbagai tips diet untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Salah satu diet yang belakangan ini sedang naik daun di kalangan artis Hollywood adalah diet Thonon, yang katanya bisa menggelontorkan lemak tubuh hingga 5 kilogram dalam 2 minggu saja. Apakah cara diet ini benar aman?
Apa itu diet Thonon?
Diet Thonon adalah diet yang mengutamakan pola makan tinggi protein selama 14 hari (2 minggu) sebagai cara menurunkan berat badan dengan cepat. Setelah dua minggu, berat badan Anda dipercaya bisa turun hingga 5 kilogram.
Diet ini juga mengharuskan Anda memotong asupan kalori harian hingga setengahnya — dari minimal 1,200 kalori per hari menjadi hanya 600-800 kalori per hari.
Bagaimana cara melakukan diet Thonon?
Seperti layaknya aturan diet pada umumnya, diet thonon juga memiliki cara “khas”-nya untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Dilansir dari laman Women’s Health, jadwal makan dalam diet thonon seperti berikut ini:
- Menu sarapan: Minum secangkir kopi atau teh tanpa pemanis. Kadang, bisa diselingi dengan susu dan sepotong kecil roti gandum.
- Menu makan siang: Sepiring lauk tinggi protein. Misalnya, dua buah telur rebus dengan tambahan sayuran; atau ikan yang direbus dengan tambahan kombinasi sayuran.
- Menu makan malam: Masih menu yang tinggi protein, misalnya daging steak 200 gr dengan tambahan sayuran sesuai selera
Pada intinya, menu makanan selama 14 hari dalam diet thonon adalah 3 kali makan: makan pagi, makan siang, dan makan malam. Dengan aturan, menu sarapan dan makan siang harus rendah kalori. Sementara untuk jenis makanan, dapat disesuaikan sesuai selera dan keinginan Anda.
Setelah 14 hari melakukan diet ketat, tahap selanjutnya adalah “tahap stabilisasi”. Tahap ini dimaksudkan untuk mencegah berat badan kembali seperti semula. Biasanya, fase ini akan berlangsung selama satu minggu untuk setiap penurunan satu kilogram berat badan.
Sebenarnya diet thonon efektif, tetapi…
Beberapa pihak yang mendukung metode ini berpendapat bahwa diet thonon merupakan solusi terbaik untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Namun pihak yang kontra ataupun masih ragu-ragu berkata sebaliknya.
Menurut Samantha Rigoli, seorang ahli gizi di Healthy to The Core New York City, mengatakan bahwa secara teori menu makanan yang monoton akan sulit dilakukan dalam jangka panjang. Mungkin Anda akan mengalami penurunan berat badan di awal program diet, tapi untuk mempertahankan berat badan tersebut bukanlah yang hal mudah. apabila bila Anda tidak bisa mempertahankan pola makan tersebut, diet Thonon akan sulit dijaga dalam jangka panjang sehingga pada akhirnya berat badan akan kembali seperti semula.
Selain itu, diet Thonon juga dinilai tidak sehat karena hanya mengandalkan asupan tinggi protein, tapi rendah kalori. Sejumlah penelitian melaporkan bahwa pola makan tinggi protein dan serat membuat Anda cenderung mengalami sembelit, meski pada akhirnya diet ini berhasil menurunkan berat badan dalam waktu cepat.
Pola diet Thonon juga tidak direkomendasikan untuk dilakukan anak-anak, orang tua, ibu hamil, orang yang punya penyakit jantung, pengidap gangguan ginjal, orang hipertensi, serta orang-orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Lebih baik olahraga rutin dan jaga pola makan sehat seimbang, daripada diet instan
Sebagai gantinya, jika Anda ingin menurunkan berat badan cobalah dengan melakukan cara yang sehat. Ia merekomendasikan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan mengganti makanan olahan dengan makanan dengan kandungan gizi yang lebih beragam.
No comments:
Post a Comment