Hidung adalah organ penciuman yang terletak di tengah-tengah wajah. Tubuh bisa mendapatkan oksigen melalui organ hidung yang menangkap udara. Selain berfungsi menangkap udara, hidung juga berfungsi sebagai indera yang bisa menangkap aroma, dan membersihkan udara luar yang masuk. Nah sudahkah Anda mengetahui anatomi hidung Anda? Ini dia ulasannya
Melihat anatomi hidung menurut jalan masuknya udara
Hidung memiliki 2 buah lubang terpisah yang dibatasi oleh tulang rawan yang disebut dengan septum. Udara akan masuk melalui lubang hidung atau atau disebut juga nostril. Nostril adalah pintu masuk yang akan membawa udara masuk lebih dalam ke rongga hidung.
Dari sini, ada berbagai anatomi hidung yang dilewati udara hingga akhirnya sampai di paru-paru. Begini anatomi hidung yang sebaiknya Anda tahu.
1. Nasal Vestibule
Sesudah udara memasuki nostril udara akan masuk ke dalam ruangan yang bernama nasal vestibule. Nasal vestibule adalah ruangan yang terdapat dibalik tulang fleksibel hidung Anda. Nasal vestibule ini dilapisi oleh jaringan epitel yang memiliki bulu-bulu kasar. Bulu ini disebut juga dengan bulu hidung. Bulu hidung terdapat banyak dalam ruangan ini.
Ketika ada partikel udara yang besar, seperti pasir, serbuk-serbuk, bahkan serangga yang masuk ke dalam nostril akan terperangkap di rambut-rambut ini. Bulu-bulu hidung berfungsi menghadang benda asing selain udara masuk lebih dalam ke rongga hidung.
2. Conchae
Setelah melewati nasal vestibule dan lolos dari bulu-bulu hidung, selanjutnya udara akan masuk ke rongga hidung melalui bagian bernama conchae.
Conchae ini memiliki 3 bagian, bagian superior (atas), bagian tengah, dan bagian inferior (bawah). Ketika udara masuk, udara akan berputar di bagian coanche ini dan menyentuh lendir yang melapisi rongga hidung.
Di bagian hidung ini, udara akan diproses dan diubah suhunya sesuai dengan temperatur tubuh. Arus udara yang berputar dalam bagian conchae juga akan memberikan rangsangan pada saraf penciuman yang berada dalam rongga hidung bahwa ada suatu bau yang terdeteksi. Rangsangan ini yang kemudian disampaikan ke otak, hingga akhirnya otak menyimpulkan bau apa yang sedang dicium saat itu.
Setelah udara melewati cochae, maka udara akan diteruskan masuk ke arah nasofaring, yakni ruangan yang menghubungkan antara hidung dan rongga mulut. Selanjutnya udara akan masuk ke dalam organ lainnya di luar rongga hidung yakni laring, trakea, hingga diproses menuju ke paru-paru.
Bagian lain pada hidung dilihat dari sisi luar
Batas antara rongga mulut dan rongga hidung
Jika dilihat (gambar di atas), rongga hidung terlihat di bagian atas dan rongga mulut berada di bawahnya. Keduanya ini dipisahkan oleh tulang palatine (palate). Tulang ini terbentuk dari bagian depan hingga ke belakang. Sepanjang tulang palatine ini bertekstur keras dan semakin ke dalam, tulang ini bertekstur lentur yang disebut juga dengan soft palatine (soft palate).
Soft palatine memanjang hingga ke bagian nasofaring (nasopharynx) hampir memasuki bagian orofaring (Oropharynx). Soft palatine ini memisahkan rongga mulut dengan rongga hidung hingga ke belakang agar tidak ada makanan yang bisa masuk ke dalam rongga hidung, melainkan diteruskan ke arah kerongkongan.
Bagian hidung terlihat dari depan
Anatomi hidung jika dilihat dari luar akan terbagi menjadi bagian-bagian berikut:
- Root: ini adalah bagian melekatnya bagian tulang hidung atas ke tulang frontal (tulang dahi)
- Apex: bagian ujung hidung
- Jembatan: rangka tulang hidung
- Eksternal naris: lubang hidung bagian luar
No comments:
Post a Comment