Wednesday, April 4, 2018

Sama-Sama Menyerang Paru, Apa Bedanya Pneumonia dan Bronkitis?

Sama-Sama Menyerang Paru, Apa Bedanya Pneumonia dan Bronkitis?

Baik pneumonia dan bronkitis keduanya merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Namun, banyak orang sering kali salah mengartikan dan menganggap kedua penyakit ini sama. Padahal, pneumonia adalah infeksi yang menyerang paru-paru sementara bronkitis merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan atau bronkus. Tak hanya itu, masih banyak perbedaan lain antara kedua penyakit ini. Berikut ulasan lengkapnya.

Apa bedanya pneumonia dan bronkitis?

Pneumonia

Pneumonia, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, adalah infeksi saluran pernapasan yang menyerang paru-paru. Pada penyakit pneumonia, alveolus (kantung udara sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida) terisi oleh cairan sehingga menyebabkan paru-paru meradang. Penyebabnya adalah bakteri, virus, maupun jamur.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapa pun, tapi risikonya lebih tinggi pada bayi dan anak-anak serta orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Selain itu, mereka yang mengalami kondisi medis kronis seperti asma, diabetes, gagal jantung, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga lebih rentan kena penyakit ini.

Bronkitis

Bronkitis adalah kondisi di mana saluran bronkus terinfeksi dan mengalami peradangan. Penyebabnya ada bermacam-macam. Di antaranya adalah infeksi virus, infeksi bakteri, maupun terlalu sering terpapar asap rokok ataupun polusi. Bronkitis dibedakan menjadi dua jenis:
  • Bronkitis akut. Infeksi ini bersifat jangka pendek, biasanya berlangsung selama 7-10 hari, tapi batuk akan terus berlanjut selama beberapa minggu atau beberapa bulan.
  • Bronkitis kronis. Infeksi kronis berlangsung lebih lama dan lebih parah dibanding bronkitis akut. Kondisi ini lebih sering menyerang penderita asma, emfisema, dan para perokok aktif.

Cara membedakan gejala pneumonia dan bronkitis

Pada dasarnya, kedua penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini sama-sama disebabkan oleh adanya infeksi dan disertai batuk yang berlangsung cukup lama. Namun, perbedaan yang paling jelas terlihat dari keduanya terletak pada gejala yang ditimbulkan.

Gejala pneumonia

Gejala pneumonia bisa tergolong ringan ataupun parah tergantung dari penyebab, usia, dan kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Gejala yang paling umum adalah:
  • Batuk, yang bisa menghasilkan dahak berwarna kuning, hijau, bahkan berdarah
  • Sesak napas
  • Demam
  • Menggigil
  • Nyeri dada, terlebih saat batuk dan menarik napas dalam-dalam
Sedangkan gejala lain yang tidak selalu terjadi yaitu :
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Keringat yang berlebihan
  • Lemas

Gejala bronkitis

Jika ada masalah dengan pernapasan Anda yang terkait dengan bronkitis, gejala yang muncul adalah sebagai berikut:
  • Dada terasa sesak seperti tersumbat
  • Batuk, yang menghasilkan lendir berwarna bening, putih, kuning, hijau, dan bercampur darah
  • Mengi atau napas berbunyi lirih (seperti siulan atau ngik-ngik)
  • Badan lemas
Selain itu, Anda juga mungkin mengalami gejala yang mirip seperti mau flu, yakni:
  • Panas dingin (meriang)
  • Demam
  • Pilek dan hidung tersumbat
  • Sakit tenggorokan
Biasanya pada bronkitis akut, meskipun gejala telah hilang, batuk bisa bertahan selama beberapa minggu karena saluran bronkus sedang mengalami penyembuhan.
Sedangkan kalau Anda terserang bronkitis kronis, Anda akan mengalami periode sebelum akhirnya kondisi penyakit bertambah parah. Pada fase ini, umumnya Anda mengalami gejala-gejala seperti bronkitis akut.
penyebab dada terasa sesak

Cara mengobati pneumonia dan bronkitis

Pneumonia

Pengobatan pneumonia tergantung darimana penyebanya, beberapa di antaranya adalah obat antibiotik, antiviral, atau antijamur. Jika penyakit disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan penggunaan antibiotik sesuai dosis.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengurangi gejala, dilansir dari WebMD.
  • Konsumsi cairan dalam jumlah banyak
  • Istirahat yang cukup
  • Konsumsi obat sesuai anjuran dokter untuk menurunkan demam dan rasa sakit
  • Disarankan untuk tidak terlalu banyak melakukan aktivitas
Namun, Anda disarankan untuk memeriksakan kondisi ke dokter jika muncul gejala yang dirasa semakin memburuk, seperti berikut ini:
  • Dada terasa sangat sakit
  • Menggigil hebat
  • Sering mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas sehari-hari
  • Mengalami kesulitan dalam bernapas

Bronkitis

Seiring berjalannya waktu disertai dengan pengobatan yang tepat, bronkitis memungkinkan untuk sembuh. Jika penyebabnya karena bakteri, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan antibiotik.
Jika penyebabnya akibat asma, alergi, ataupun mengi pada bunyi napas, dokter akan lebih menyarankan penggunaan inhaler. Sebaiknya hindari pemberian obat batuk pada anak-anak di bawah usia 4 tahun, sedangkan untuk orang dewasa bisa dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Ada beberapa cara yang bisa membantu Anda mengurangi gejala, tak jauh berbeda dengan pneumonia.
  • Minum banyak air putih. Paling tidak 8 gelas sehari untuk membantu mengencerkan lendir.
  • Istirahat yang cukup.
  • Minum obat pereda rasa sakit seperti ibuprofen, naproxen, atau aspirin. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak, sebagai gantinya berikan acetaminophen (paracetamol) untuk membantu mengurangi demam dan rasa sakit.
  • Mandi air panas bisa membantu menenangkan tubuh dan meredakan produksi lendir.
Bila Anda telah berusaha melakukan hal-hal tersebut, tapi tak kunjung ada perubahan, Anda bisa segera hubungi dokter. Terutama jika telah muncul gejala-gejala yang lebih buruk, seperti:
  • Lendir semakin mengental hingga berwarna kegelapan
  • Membuat Anda terjaga setiap malam hari (tidak bisa tidur)
  • Kondisi tubuh tidak membaik setelah 3 minggu
  • Mengi dan sesak napas yang terjadi berkali-kali
Pada intinya, meskipun kedua jenis penyakit ini memiliki sedikit kesamaan, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Jika Anda mengalami tanda-tanda seperti pneumonia dan bronkitis, tapi bingung membedakannya, sebaiknya periksa ke dokter. Mendapatkan diagnosis yang tepat sangat penting guna menentukan rencana pengobatan Anda dan mencegah penyakit semakin bertambah parah.

No comments:

Post a Comment