Banyak orang yang mulai mengurangi asupan karbohidratnya untuk menurunkan berat badan. Ada juga segelintir orang yang benar-benar pantang makan karbohidrat dengan alasan yang sama. Padahal meski Anda sedang berdiet, tubuh Anda tetap membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energinya. Berikut tanda-tanda kekurangan karbohidrat yang perlu Anda waspadai.
Awas bahayanya ketosis akibat kekurangan karbohidrat
Apabila asupan karbohidrat Anda saat diet kurang dari 50 gram sehari, tubuh akan otomatis mencari sumber energi lain untuk bisa mempertahankan segala macam fungsinya. Biasanya yang diincar adalah cadangan lemak tubuh. Kondisi ini disebut dengan ketosis.
Dibiarkan terus berlanjut, proses ketosis akan menghasilkan penumpukan senyawa keton sebagai produk sisa dari metabolisme lemak.
Kadar keton yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi dan mengganggu keseimbangan senyawa kimia dalam darah. Akibatnya, kadar glukosa dan dan keton dalam aliran darah menjadi tinggi. Kondisi ini disebut dengan ketoasidosis. Ketoasidosis mengubah sifat darah menjadi asam yang dapat membahayakan kesehatan.
Berapa banyak karbohidrat yang harus dikurangi kalau ingin diet?
Berdasarkan pedoman Angka Kecukupan Gizi dari Kemenkes RI, orang dewasa sehat umumnya dianjurkan mengonsumsi karbohidrat sekitar 300-400 gram per hari. Yang perlu diingat, kebutuhan karbohidrat setiap orang mungkin berbeda, tergantung dari usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan, tingkat aktivitas, juga kebutuhan kalori hariannya.
Anda bisa mengurangi makan makanan karbohidrat hingga setengahnya saat sedang diet — menjadi sekitar 150-200 gram per hari. Jika ingin lebih dikurangi lagi, Anda setidaknya harus tetap memenuhi 40% dari kebutuhan karbohidrat total tubuh. Hal ini dimaksudkan agar tubuh tidak mengalami gejala-gejala kekurangan karbohidrat yang merugikan.
Tanda dan gejala tubuh kekurangan karbohidrat
1. Lemas, lesu, tidak bertenaga
Karbohidrat akan diubah menjadi gula darah sebagai bahan bakar tubuh, terutama untuk otak dan sistem saraf. Namun, tidak semua glukosa langsung dipakai untuk energi. Sebagian akan disimpan hati, otot, dan sel-sel tubuh untuk cadangan saat nantinya diperlukan.
Itu sebabnya Anda akan merasa lemas tidak bertenaga ketika mengurangi makan karbohidrat. Tubuh tidak memiliki cukup energi untuk beraktivitas, ditambah lagi Anda tidak memiliki simpanan yang bisa digunakan selanjutnya. Selain itu, kekurangan karbohidrat juga membuat Anda sulit berpikir jernih dan fokus terhadap suatu hal.
2. Sembelit
Karbohidrat tidak melulu bisa Anda dapatkan dari makanan bertepung. Karbohidrat juga bisa Anda temukan dari banyak sayur dan buah-buahan serta kacang dan biji-bijian. Bedanya, karbohidrat ini lebih sehat karena tinggi kandungan serat.
Maka dari itu, tubuh yang kekurangan karbohidrat sehat biasanya menunjukkan gejala sembelit atau susah buang air besar akibat kekurangan serat secara bersamaan.
Untuk mengatasinya, segera konsumsi karbohidrat kompleks seperti roti gandum, pasta, dan sereal. Jenis karbohidrat kompleks ini dapat membantu melancarkan pencernaan Anda dan mengurangi risiko sembelit.
3. Kekurangan gizi
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, beberapa sumber buah dan sayuran juga diperkaya oleh karbohidrat. Jika Anda jarang makan buah dan sayuran tinggi karbohidrat, Anda berisiko mengalami kekurangan gizi.
Misalnya saja, buah jeruk, brokoli, dan tomat yang menjadi sumber vitamin C yang baik untuk kekebalan tubuh. Sementara wortel, ubi jalar, dan aprikot adalah jenis buah dan sayur yang kaya vitamin A untuk menyehatkan mata. Sedangkan gandum utuh dan kacang-kacangan mengandung banyak mineral dan vitamin B yang juga baik untuk tubuh.
Buah-buahan tersebut tak hanya mengandung vitamin, tetapi juga karbohidrat yang dibutuhkan tubuh. Selain menjadi kekurangan karbohidrat, tubuh Anda akan menunjukkan gejala-gejala kekurangan gizi secara bertahap bila Anda membatasi asupan karbohidrat dalam menu makanan Anda.
4. Sakit kepala dan mual
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, membatasi asupan karbohidrat secara drastis hingga kurang dari 50 gram sehari dapat menyebabkan ketosis. Ketosis atau timbunan keton dalam tubuh ini akan memicu rasa mual, sakit kepala, bau mulut, hingga kehilangan kesadaran.
Tidak ada salahnya untuk mengurangi asupan karbohidrat jika Anda ingin mulai makan sehat. Kuncinya adalah mengatur porsi karbohidrat harian Anda supaya tidak berlebih, dan pilih sumber karbohidrat Anda dengan yang lebih sehat.
No comments:
Post a Comment