Ketika diet khusus dan olahraga tidak mempan membuat kolesterol turun, mungkin Anda membutuhkan asupan lain yang dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol. Namun, penggunaan obat kolesterol seperti statin biasanya membuat beberapa orang merasa khawatir akan efek samping yang ditimbulkannya. Jika sudah begitu, suplemen penurun kolesterol bisa menjadi salah satu alternatif Anda sebagai upaya untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Jenis suplemen penurun kolesterol yang mungkin dianjurkan dokter
1. Minyak ikan
Kadar omega-3 dalam minyak ikan, yaitu EPA dan DHA, terbukti mampu menurunkan kadar trigliserida hingga 30 persen, meminimalisir pembengkakan dan pembekuan darah, serta meningkatkan kolesterol baik (HDL). Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak ikan sederhana sekitar 250 mg per hari dapat mengurangi risiko kematian jantung mendadak.
Namun, kadar merkuri serta polutan yang tinggi pada beberapa jenis minyak ikan juga perlu menjadi perhatian. Pilihlah suplemen yang telah teruji klinis bebas dari logam berat seperti merkuri dan timbal serta racun lingkungan lainnya, termasuk bifenil poliklorinat atau PCB.
Efek samping: Dapat menyebabkan lidah merasakan sensasi yang kurang mengenakkan, bau mulut, muntah, atau diare. Selain itu, suplemen ini juga dapat berinteraksi negatif dengan obat pengencer darah seperti warfarin (coumadin, jantoven, dan lainnya).
2. Psyllium
Psyllium atau yang lebih dikenal dengan nama Plantago ovata merupakan tanaman yang hanya tumbuh di India. Namun, herbal ini telah lama dikonsumsi sebagai suplemen yang berasal dari sumber serat makanan alami. Tanaman ini termasuk jenis serat larut air yang bisa melarutkan kolesterol dan menurunkan trigliserida serta kolesterol total, terutama bagi penderita diabetes tipe 2. Suplemen yang mengandung psyllium bisa menjadi alternatif pilihan untuk membantu Anda menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Efek samping: Bisa menyebabkan perut kembung karena gas berlebih, sakit perut, diare, sembelit, atau mual. Selain itu, suplemen ini juga bisa mengurangi kemampuan usus menyerap beberapa nutrisi seperti kalsium, zat besi, zinc, dan vitamin B12.
3. Niacin
Niacin merupakan suplemen vitamin B yang dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL) hingga 30 persen. Suplemen ini perlu diminum dalam dosis besar agar efeknya dapat terasa, yakni sebanyak 1 sampai 3 gram sehari.
Efek samping: Dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, gatal, dan kemerahan. Dalam kasus yang langka juga bisa menyebabkan kerusakan hati jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
4. Sterol dan stanol
Kedua senyawa ini terbukti menurunkan kolesterol buruk sebesar 9 sampai 20 persen. Food and Drug Administration juga menyatakan bahwa kedua senyawa ini mampu mengurangi risiko penyakit jantung jika dikonsumsi sebesar 400 mg per dosis setiap harinya.
Efek samping: Dapat menyebabkan diare, sembelit, mual, dan bereaksi negatif pada pengobatan kolesterol lainnya.
5. Koenzim Q10 (CoQ10)
Senyawa ini termasuk dalam golongan antioksidan kuat yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol buruk dalam tubuh. Selain itu, CoQ10 juga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun, penelitian ini baru dilakukan pada tikus dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut apakah bekerja dengan efektif pada manusia.
Jika Anda memutuskan untuk mengonsumsi suplemen penurun kolesterol sebagai tambahan pengobatan, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter yang menangani Anda. Pasalnya, tidak semua kandungan suplemen aman untuk tubuh Anda dan memiliki kemungkinan untuk dapat bereaksi negatif pada obat-obatan yang sedang Anda konsumsi.
No comments:
Post a Comment